Penjelasan Pengamat Sosial UI Ihwal Fenomena Pengobatan Tradisional Ida Dayak

Selasa, 04 April 2023 – 19:20 WIB
Penjelasan Pengamat Sosial UI Ihwal Fenomena Pengobatan Tradisional Ida Dayak - JPNN.com Jabar
Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati. Foto: Source for JPNN.com

Devie menerangkan pengobatan alternatif lebih dekat dengan tradisi masyarakat, dan sudah dikenal sejak zaman dahulu.

“Pengobatan alternatif itu merupakan sesuatu yang memang sudah dekat dengan masyarakat, sehingga kemudian masyarakat tidak merasa ragu lagi dan tidak merasa asing dengan pengobatan seperti menggunakan tanaman, terapi tubuh, itu sesuatu yang merupkaan bagian dari tradisi kita,” tuturnya.

Lanjut Devie, memang di beberapa daerah itu akses atau ketersediaan layanan kesehatan tidak sesempurna dengan beberapa daerah lainnya, ditambah dengan sumber daya manusia (SDM) kesehatannya.

Pengobatan alternatif juga dinilai memberikan metode yang holistic, sehingga orang berobat bisa lebih merasa utuh, karena tidak hanya secara fisik yang tertangani.

“Jadi, kalau pergi ke layanan kesehatan modern yang dilayani hanya fisik, sementara kalau ke pengobatan alternatif ia memberikan layanan yang sifatnya juga terapi kejiawaan. Masyarakat bisa curhat, lalu ada juga penggunaan kekuatan spiritualitas,” terangnya.

Sehingga baginya, orang yang pergi ke pengobatan alternatif itu tidak ada hubungannya dengan latar belakang pendidikan ataupun ekonomi.

“Ada yang bilang yang pergi ke pengobatan alternatif itu pasti dari kalangan menengah ke bawah, atau kurang berpendidikan, padahal itu tidak ada hubungannya. Justru beberapa penelitian lain menunjukan orang yang makin memiliki pendidikan, dia justru memiliki lebih banyak akses pengetahuan, sehingga dia makin mencari alternatif, karena ujungnya orang ingin sembuh,” ungkapnya.

Dia menerangkan fenomena pengobatan alternatif seperti Ida Dayak ini juga sebelumnya sudah ada di Indonesia, yakni Ponari dengan batunya.

Pengamat Sosial UI sebut pengobatan alternatif tidak bisa dipisahkan dari masyarakat, karena ada sejak zaman dahulu dan tidak memandang ekonomi dan pendidikan.
Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News