Debat Pilbup Indramayu: Lucky Hakim Blak-blakan Alasan Mundur jadi Wakil Nina Agustina
Hal itu disampaikannya Lucky saat menjawab pertanyaan dari paslon nomor 1 Bambang Hermanto terkait yang dilakukannya selama menjabat orang nomor dua di Kabupaten Indramayu mendampingi Nina Agustina.
Lucky mengaku, selama menjabat segala Wabup Indramayu saat itu hanya mendapatkan tiga kali disposisi dari Nina Agustina.
"Tugas pokok dan fungsi seorang wakil menurut saya amanat UU itu ya membantu bupati bila diberikan disposisi. Tapi, kalau tak mendapatkan (disposisi) maka saya berfungsi dalam pengawasan internal, seperti selalu menghubungi dinas, mengevaluasi dan monitoring dinas yang ada," kata Lucky.
"Seingat saya ketika menjabat wabup itu tiga kali disposisi, yakni datang ke Bandung bertemu Bupati Bandung, lalu ke Bandung bertemu BP2MI, dan terakhir menjadi pemimpin upacara 17 Agustus 2021," sambungnya.
Karena kondisi itu lah, yang melandasi dia mundur dari jabatannya sebagai wakil bupati. Lucky tidak ingin gaji yang diterimanya dari yang rakyat itu sia-sia karena dirinya tidak bekerja.
"Saya pun sadar keputusan saya (mundur) bisa memberikan konsekuensinya, semisal karir politik yang buruk. Tapi, atasnama masyarakat, saya tak tega keuangan Indramayu menjadi boros karena menggaji buta saya, maka saya mundur," ujarnya.
Kemudian, Lucky juga menyinggung terkait kepemimpinan petahana sekaligus cabup nomor urut 3 Nina Agustina.
Menurut dia, bupati bukanlah raja yang mesti dilayani rakyatnya. Tetapi, bupati dan wakil mesti memposisikan diri sebagai pelayan rakyat yang menyempatkan untuk mendengar keluh kesah rakyat, bersikap ramah, dan bertutur kata lembut.
Momen Lucky Hakim sentil Nina Agustina dalam debat publik perdana Pilbup Indramayu 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News