Civitas Academica UPI Kritik Manuver Politik Jokowi: Tidak Mencerminkan Sikap Negarawan

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Civitas academica Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyusul akademisi kampus lain dalam menyuarakan keprihatinan terhadap kondisi demokrasi saat ini. 

Forum civitas academica UPI juga mengkritisi sikap Presiden Joko Widodo menjelang Pemilu 2024.

Lewat petisi Bumi Siliwangi, forum civitas academica UPI menyatakan rentetan tindakan pengabaian etika, moral, dan nilai-nilai Pancasila, serta pelanggaran norma konstitusi UUD 1945.

Pelanggaran etika ini ditujukan oleh pejabat publik tanpa rasa malu dan menjadi potret rusaknya bingkai kebangsaan dan kenegaraan hari ini. 

"Tindakan cawe-cawe dalam pemilu, penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power), penggunaan fasilitas negara dan politisasi bansos untuk kepentingan politik elektoral, serta pelanggaran netralitas oleh para pejabat publik dalam pemilu, menjadi gejala terdegradasinya nilai, moral, dan etika kebangsaan," kata Guru Besar Ilmu Politik UPI Cecep Darmawan saat membacakan petisi di Taman Partere Kampus UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Senin (5/2). 

Cecep juga mengkritisi sikap Presiden Jokowi yang terang-terangan menunjukkan keberpihakan pada salah satu paslon capres cawapres dan terlibat dalam kampanye politik Pemilu 2024.

"Bahkan dengan penuh kesadaran dan kesengajaan, Bapak Ir. Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia secara terbuka menyatakan keberpihakannya dan keterlibatannya dalam kampanye politik pada Pemilu 2024," tutur dia. 

Kemudian, civitas academica UPI juga menyayangkan sikap Jokowi yang tidak mencerminkan kedudukannya sebagai kepala negara, sekaligus kepala pemerintahan yang semestinya bersikap dan bertindak sebagai negarawan, teladan, serta role model, pengayom bagi seluruh elemen, masyarakat, bangsa, dan negara.