Permintaan Maaf Anas Urbaningrum Sarat Sindiran Terhadap Lawan Politik

jabar.jpnn.com, BANDUNG - Terpidana kasus mega proyek Hambalang Anas Urbaningrum menyampaikan permintaan maaf seusai bebas dari Lapas Kelas I Sukamiskin Bandung, Selasa (11/4).

Permintaan maaf itu disampaikan Anas dalam pidatonya dihadapan ratusan simpatisan pendukung dan organisasi.

“Pertama-tama, mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa saya di tempat ini mati membusuk, kalau ada yang berpikir saya di tempat ini menjadi bangkai fisik dan bangkai sosial,” kata Anas.

“Minta maaf bahwa itu Alhamdulillah tidak terjadi. Alhamdulillah dengan dukungan keluarga, teman-teman para sahabat saya masih bisa hadir, hidup tegak berdiri, bukan hanya hidup, saya hadir di sini dengan sadar, sehat dan waras,” sambungnya.

Kata Anas, selama hampir satu dekade mendekam di balik jeruji, masih banyak para sahabat seperjuangannya yang menantinya bebas.

“Kedua, saya juga mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa dengan waktu saya agak lama di sini, terhitung ini berarti 9 tahun 3 bulan, waktu yang cukup lama itu hampir dua periode Pak Saan (Mustopa) di DPR. Mohon maaf kalau ada yang berpikir dengan waktu yang lama itu kemudian bisa memisahkan saya dengan sahabat saya seperjuangan,” jelasnya.

Mantan ketua umum Partai Demokrat itu menyampaikan, meski dirinya terkurung dalam penjara, namun denyut nadi kecintaannya pada Indonesia dan keberaniannya tak akan hilang.

“Mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa bisa memisahkan saya dari gerak hidup dan denyut nadi Indonesia yang kita cintai, karena ikatan batin, ikatan rasa, ikatan nilai, ikatan spirit, ikatan komitmen, dan ikatan keberanian untuk terus melangkah maju, itu akan membuat yang berpikir seperti itu,” ujarnya.