Pelaku Kesenian Wayang Geram dan Terganggu Pernyataan Khalid Basalamah
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Para pelaku kesenian wayang mengaku geram dan terganggu dengan pernyataan Khalid Basalamah yang diduga menyebut wayang haram dalam salah satu video ceramahnya.
Seniman Wayang Banyumasan Sutarno menuturkan, siar Islam dalam seni perwayangan sudah ada sejak dahulu, ketika Wali Songo ikut menyiarkan agama Islam ke berbagai daerah di Indonesia.
Sehingga, ketika ada orang atau kelompok tertentu yang menyatakan wayang haram, maka harus dipertanggungjawabkan perkataannya. Pasalnya, hal tersebut jelas-jelas menyesatkan dan dapat memicu konflik.
Baca Juga:
"Justru ini siar keislaman sangat kental, khusunya ini wayang golek yang manggung," kata Sutarno dalam konfrensi pers di Jalan Cilaki, Kota Bandung, Jum'at (18/2).
Sutarno dan para seniman wayang lainnya merasa terusik dengan sebutan haram untuk wayang.
Kendati demikian, Sutarno memastikan para dalang tidak akan tinggal diam dan siap melakukan kegiatannya kembali meski polemik ini masih berkembang.
"Harapannya jangan sampai seni budaya ini diadu domba. Kami akan tetap eksis dan konsisten dengan seni budaya. Jangan diadu domba dengan urusan agama," terangnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kota Bandung Wawan Dede Amung Sutarya mengatakan, para dalang di Kota Bandung sangat terganggu dengan adanya pernyataan bahwa wayang harus dihilangkan dari Indonesia karena dianggap tidak sesuai dengan syariat Islam.
Pelaku kesenian pewayangan Kota Bandung akan tetap mengeksiskan kesenian wayang, meski ada pernyataan kontroversial soal 'wayang haram'. Simak penjelasannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News