Harga Kacang Kedelai Tidak Stabil, Begini Respons Disdagin Kota Bandung

Selasa, 15 Februari 2022 – 13:22 WIB
Harga Kacang Kedelai Tidak Stabil, Begini Respons Disdagin Kota Bandung - JPNN.com Jabar
Pengrajin tempe. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jabar.jpnn.com, BANDUNG - Kenaikan harga kacang kedelai di sejumlah wilayah, termasuk Kota Bandung, ditanggapi oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung. 

Disdagin menyebut, kenaikan harga kedelai di pasaran dikarenakan kebutuhan kedelai yang tinggi di Indonesia, sementara saat ini harga kedelai impor juga tengah merangkak naik. 

Hal itu akhirnya memengaruhi pada harga yang dipatok produsen pada perajin tahu dan tempe. 

Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian pada Disdagin Kota Bandung Meiwan Kartiwa mengatakan, saat ini harga kacang kedelai sudah menyentuh Rp 11.250 per kilogram, dari yang sebelumnya Rp 9.000 per kilogramnya. 

Kenaikan ini sudah terjadi sejak Januari 2022 dan diprediksi akan terus naik di bulan ini. 

"Jadi, sementara (harga) kedelai sudah mulai naik dari akhir Desember atau Januari. Awal kenaikan memang tidak besar, namun merangkak naik sedikit demi sedikit," kata Meiwan dikonfirmasi, Selasa (15/2). 

Meiwan menuturkan, berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan (Kemendagri) kenaikan harga kedelai ini diakibatkan tingginya kebutuhan kedelai untuk pembuatan tahu dan tempe. 

Kata Meiwan, kebutuhan kacang kedelai di Indonesia mencapai 3 juta ton per hari. 

Disdagin Kota Bandung merespons ketidakstabilan harga kacang kedelai yang sudah menyentuh Rp 11.250 per kilogram, termasuk rencana aksi mogok produksi perajin tahu dan tempe di Bandung. Begini penjelasannya.
Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News