Kriminolog Unisba Kritik Langkah Polda Jabar Dalam Kasus Pembunuhan Subang

"Selain kalau salah (nanti) khawatir dituntut balik, kalau pun nanti sampai betul teridentifikasi, nantinya orang yang menyampaikan informasi akan menyita waktu dan pikirannya. Paling tidak berurusan dengan penyidik untuk dimintai keterangan atau pengadilan," sambung Nandang.
Hal-hal seperti itu, kata dosen Fakultas Hukum Unisba, justru akan mempersulit pengungkapan kasusnya.
"Intinya meminta bantuan masyarakat akan lebih sulit lagi," imbuhnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, meski pihaknya sudah merilis sktesa wajah terduga pelaku, namun kasus pembunuhan tersebut hingga kini masih dalam proses penyelidikan.
"Masih dalam penyelidikan, tahap sekarang memang sudah ada sketsa wajah yang sudah diketahui oleh penyidik, untuk itu kami berharap bahwa kasusnya bisa terungkap dan memproses pelakunya," kata Ibrahim di Mapolda Jabar.
Menurut Ibrahim, sktesa wajah terduga pelaku pembunuhan tersebut sudah jelas dan polisi sudah menyebarluaskannya kepada masyarakat.
"Untuk itu kami imbau kepada masyarakat, bagi yang mengetahui identitas yang sama dengan sketsa itu, agar memberikan informasi pada pihak kepolisian," ujarnya. (mcr27/jpnn)
Kriminolog Unisba Profesor Nandang Sambas kritik langkah Polda Jabar yang meminta bantuan masyarakat dalam pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News