Polisi Buru Pelaku Pemeras dan Pengeroyok Pembeli Tato Temporer di Bandung
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Polisi tengah menyelidiki adanya kasus penganiayaan yang diduga dilakukan penjaja tato temporary, di Kawasan Asia Afrika, Kota Bandung, kepada seorang warga.
Kejadian penganiayaan itu viral seusai korban mengunggah kondisinya melalui media sosial Facebook.
"Korban sudah membuat laporan, dan saat ini sudah dalam penyidikan," kata Kapolsek Regol Kompol Edy Kusmawan dihubungi, Rabu (5/1).
Edy menuturkan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian dan pemeriksaan terhadap saksi korban serta saksi lainnya.
"Saat ini, pelaku tengah dalam pengejaran anggota," ucapnya.
Diketahu, kasus ini viral karena unggahan seseorang melalui laman media Facebook dengan akun Neng Ullan.
Berawal saat anak korban menggunakan jasa penjaja tato temporer, di Asia Afrika pada Senin, 3 Januari 2022. Saat itu penjual mematok harga Rp 3.000 per cm, namun setelah selesai ternyata harganya naik hingga mencapai Rp 1.000.000.
Karena tidak sanggup membayar, anak korban menghubungi sang Ayah (korban) yang sedang berjaga di posko salah satu organisasi masyarakat, yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.
Polsek Regol tengah melakukan penyidikan dan pengejaran kepada pelaku penganiaya yang menjajakan tato temporary di Kawasan Asia Afrika, Bandung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News