Larangan Perayaan Hari Valentine Ala Disdik Depok Menuai Pro dan Kontra, Begini Kata Mereka
jabar.jpnn.com, DEPOK - Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan turut berkomentar terkait larangan para pelajar merayakan Hari Valentine yang dibuat oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok.
Dirinya merasa bahwa surat larangan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan mulia pada anak.
“Mengapa Pemerintah Kota Depok mengajari anak-anak sejak dini tidak boleh saling mengasihi dan melarang anak-anak saling menyayangi sesamanya? Tentu ini bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan,” ucapnya, Senin (13/2).
Azas Tigor menilai bahwa larangan tersebut merupakan pemikiran sentimen pribadi atau beberapa kelompok yang memandang bahwa peringatan tersebut sebagai peringatan yang tidak berakhlak dan bertentangan dengan nilai agama, lantaran dianggap peringatan untuk agama tertentu saja.
"Itu merupakan pemikiran sentimen pribadi atau kelompok yang menilai itu hanya untuk agam tertentu saja," tuturnya.
Dia menerangkan bahwa menyayangi merupakan hak setiap manusia dan tidak memandang suku, agama dan yang lainnya.
Baca Juga:
“Tentu ini salah, karena saling mengasihi dan saling menyayangi sesama adalah nilai hak asasi manusia dan semua agama tidak menganjurkan umat-Nya untuk saling membenci,” terangnya.
Sekadar diketahui, Dinas Pendidikan Kota Depok mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait larangan ikut serta dan merayakan Hari Valentine untuk tingkat Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). (mcr19/jpnn)
Azas Tigor Nainggolan sebut larangan perayaan Hari Valentine yang dikeluarkan Disdik Depok bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan.
Redaktur : Yogi Faisal
Reporter : Lutviatul Fauziah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News