Tegas, Ini Sanksi yang Disiapkan Kapolri Jika Anggotanya Terlibat Penyalahgunaan Narkotika

jabar.jpnn.com, BANDUNG - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan kepada jajarannya untuk menindak tegas aparat polisi apabila ketahuan terlibat dalam penyalahgunakan narkotika. Sebaliknya, apabila jajarannya berhassil mengungkap kasus maka akan diberi penghargaan.

Hal itu disampaikan Jenderal Listyo dalam konfrensi pers pengungkapan peredaran narkotika jenis sabu-sabu 1,196 ton jaringan internasional Timur Tengah - Indonesia di wilayah hukum Polda Jabar di Pusdik Intel Polri, Soreang, Kabupaten Bandung.

Berdasarkan keterangannya, sepanjang Januari hingga Maret 2022, Polri sudah mengungkap sejumlah kasus berkaitan dengana narkoba. Total barang bukti yang berhasil disita di antaranta 2,73 ton sabu, 7,24 ton ganja dan 230.000 butir ekstasi.

Listyo menerangkan, salah satu pengungkapan terbesar adalah perdagangan dari luar negeri dengan metode ship to ship di perairan Pangandaran pada 16 Maret 2021. Ada lima tersangka yang ditangkap dengan barang bukti 66 karung berisikan 1,196 ton sabu-sabu.

Ke lima tersangka berinisial SA, MH, HH, AH, dan MH dijerat Pasal 112, 113, 114, 115 dan Pasal 132 Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman pidana mati atau seumur hidup, 20 tahun.

Lebih lanjut, Listyo mengapresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam upaya pengungkapan kasus tersebut karena berkontribusi menjaga agar program pemerintah mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.

“Saya meminta (narkoba) ini terus diberantas dari mulai hulu sampai hilir. Saya juga minta seluruh kapolda, kapolres kalau ada anggota yang terlibat, pecat pidanakan dan berikan hukuman maksimal,” tegasnya.

“Itu komitmen kami. Saya tidak mau bahwa ada bagian dari institusi Polri ikut bermain dengan ini,” tambahnya.