Kedapatan Promosi Judi Online, Enam Belia di Jabar Ditangkap Polisi

“Di sini kami lihat bahwa para tersangka ini memang mereka masih muda dan mereka banyak yang tidak mengetahui bahwa ini melanggar hukum. Mereka cuma tergiur dengan iming-iming begitu di-endorse, dia akan mendapatkan kompensasi berupa uang,” jelasnya.

Dengan banyaknya kasus endorsement judi online, Ibrahim melihat ada fenomena yang mengkhawatirkan, di mana banyak anak muda yang kini lebih mudah untuk mempromosikan kejahatan tersebut.

Mereka tidak tahu bahwa mempromosikan judi online di media sosial masuk kategori kejahatan dan bisa dipidana.

Maka dari itu, ia berharap pemerintah daerah bisa melakukan edukasi lebih kepada masyarakat khususnya anak muda agar mereka tida mudah diiming-imingi uang dengan mempromosikan judi online.

Karena, dengan mempromosikan dalam bentuk apapun akan ada konsekuensi hukum yang harus diterima.

“Sehingga para orang tua ini menjadi kewajiban untuk memperhatikan putra-putrinya agar tidak terjerumus dengan kondisi endorse ini (judi online) ya walaupun mengiming-imingkan materi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, saat ini banyak admin situs judi online yang tidak berasal dari Indonesia. biasanya mereka menghubungi calon yang bisa mempromosikan melalui pesan singkat di media sosial yang bersangkutan.

Beberapa negara yang terpantau menjadi pusat situs judi online ada di Kamboja dan Vietnam. Selain itu sekarang juga mulai marak admin dari negara Tiongkok.