PW Muhammadiyah Jabar Diduga Nunggak ke Perusahaan IT, Nilainya Fantastis
“Kami massih berharap sekali supaya kekeluargaan bisa diselesaikan,” ucapnya.
Dalam Musywil Muhammadiyah Jabar, Ia pun berharap agar kasus ini menjadi perhatian dan segera diselesaikan.
“Iya, makanya kami berharap saat muswil mudah-mudahan ada keputusan positif di muswil untuk menyelesaikan tanggung jawab Dikdasmen Muhammadiyah Jabar,” ungkapnya.
Sebelumnya, dalam unggahan yang ditulis Syamsul di Facebook, penulis memuji Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar yang ada di Indonesia.
“Saya orang Bukittingi Sumatera Barat, bukan orang ber KTA Organisasi Muhammadiyah. Tapi saya sungguh kagum dengan pencapaian persyarikatan ini. Ribuan sekolah, ratusan rumah sakit, ratusan perguruan tinggi, ribuan panti asuhan. Sungguh luar biasa. Saya sepakat sepenuhnya, tak ada ormas Islam lain yang memiliki amal usaha sehebat Muhammadiyah,” kata Syamsul dalam tulisannya.
“Karena itulah, saya yang memiliki perusahaan bidang usaha IT sangat bersemangat saat Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat mengajak untuk pengadaan Tablet untuk mendukung program Digital Smart School PWM Jabar pada akhir tahun 2021 lalu,” sambungnya.
“Bagi saya, terlibat dalam upaya memajukan Pendidikan Muhammadiyah sungguh suatu kehormatan. Sejak Dikdasmen Jabar secara aktif menghubungi kami untuk diajak terlibat program ini, kami mengikuti segala arahan dengan segala kemampuan kami. Kami akhirnya sepakat untuk terlibat dalam pengadaan ribuan tablet untuk pelajar Muhammadiyah,” ungkapnya.
Ia menilai, jika program tersebut baik, namun dirinya merasa dikecewakan oleh oknum tak bertanggungjawab.
Pengadaan tablet untuk program Digital Smart School masih menyisakan masalah. Perusahaan IT ini menagih pembayaran Dikdasmen PW Muhammadiyah Jabar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News