43 Kasus DBD Terjadi di Kota Sukabumi Sepanjang Tahun Ini

Selanjutnya, melaksanakan aksi pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup rapat semua tempat penampungan air agar nyamuk tidak bisa masuk.
Selanjutnya, menimbun atau mendaur ulang limbah barang bekas yang sudah tidak terpakai supaya tidak dijadikan tempat berkembangbiak nyamuk.
Selain itu, untuk mencegah dari gigitan nyamuk Aedes aegypti warga bisa mengoleskan cairan anti nyamuk di beberapa bagian tubuh saat beraktivitas di dalam dan luar rumah maupun hendak tidur.
Masyarakat juga diminta untuk bisa memahami seseorang yang mengalami gejala umum terserang DBD seperti mengalami sakit kepala, demam, nyeri pada otot, tulang atau sendi serta mual.
Selain itu muntah, sakit di belakang mata, kelenjar bengkak dan ruam serta pada bagian kulit muncul bintik-bintik merah.
Jika ada orang atau keluarga yang mengalami gejala seperti itu untuk segera membawa ke Puskesmas atau rumah sakit agar bisa segera ditanggulangi.
"Karena terjadinya kematian pada pasien DBD akibat telat mendapatkan pengobatan dari medis," katanya.
Wita mengatakan untuk pencegahan yang dilakukan pihaknya adalah mengaktifkan kelompok operasional penanggulangan DBD di berbagai tingkatan mulai dari RT, RW, kelurahan, kecamatan hingga kota.
Sebanyak 43 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di Kota Sukabumi di sepanjang 2023.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News