Jumlah Kendaraan Dinilai Jadi Biang Kerok Kemacetan di Kota Bandung
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mencatat jumlah kendaraan di Bandung nyaris sama dengan jumlah penduduk, sehingga kemacetan lalu lintas kerap tak terhindarkan.
Kabid Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Bandung Khairul Rijal mengatakan, jumlah kendaraan di Kota Bandung yakni 2,2 juta, sementara populasi penduduknya yakni 2,4 juta jiwa.
Artinya, setiap orang diperhitungkan memiliki kendaraan pribadi.
“Volume kendaraan saat ini yang domisili Kota Bandung saja itu sudah 2,2 juta, dengan 1,7 juta dan mobil 500 ribuan, nyaris 1 banding 1 dengan jumlah masyarakat,” kata Rijal dalam keterangannya, Jumat (10/2).
Selain itu, menurutnya jumlah kendaraan itu semakin bertambah setiap tahunnya, tetapi luas jalan yang ada di Bandung belum ada penambahan yang signifikan.
Berdasarkan catatannya, banyaknya volume kendaraan di Bandung bisa dilihat dari data kendaraan yang melintas di persimpangan Kiaracondong – Soekarno Hatta.
Itu dikarenakan, di kawasan Bandung Timur banyak permukiman sehingga masyarakat hanya mengandalkan jalur utama Soekarno Hatta untuk menuju ke pusat kota.
Pada jam sibuk di pagi hari yakni dari pukul 06.00 – 09.00 WIB, menurutnya ada sekitar 29.000 kendaraan dari arah timur yang mengarah ke utara di simpang tersebut.
Dishub Bandung melakukan efisensi waktu untuk mengatur lalu lintas kendaraan di simpang Kiaracondong - Soekarno Hatta.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News