KPAS Bersama PlaAstro Ingin Istilah Disabilitas dan Difabel Diganti Menjadi Individu Spesial
"Sudut pandang hari ini yang kami hadirkan adalah dalam prespektif sosilogi. Di 2023 ini posisi teman-teman individu spesial perlu di upgarade pada posisi sosialnya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPAS-PlaAsteo, Sho Diana Sofian menjelaskan FGD yang digelar pihaknya merupakan rangkaian dari kegiatan yang akan dilaksanakan berikutnya.
"Kegiatan ini kan baru pertama, ada empat rangkaian dan puncaknya nanti konser dari individu spesial," ujar Diana.
Diana menuturkan misi utama dari setiap kegiatan yang dilakukan komunitasnya adalah ketahanan keluarga dari anak individu spesial. Pasalnya, ketahanan keluargalah yang menjadi faktor penting daripada tumbuh kembang anak-anak individu spesial.
"Jadi, ketahanan keluarga menjadi landasan demi perubahan yang lebih baik daripada anak individu spesial. Visi misi kami ingin membangun ketahanan keluarga daripada individu spesial. Setelah keluarga kemudian kami kepada masyarakatnya untuk mau menerima dan lebih memerhatikan individu spesial," tuturnya.
Diana menambahkan jika ketahanan keluarga anak individu spesial sudah terbentuk dengan baik, maka taraf hidup atau kesejahteraan daripada individu spesial akan berubah lebih baik.
"Tujuannya meningkatkan kualitas hidup si individu spesial itu, setiap manusia itu butuh kualitas hidup, butuh aktualisasi diri, itulah yang kami harapkan memartabatkan manusia," kata Diana. (mar7/jpnn)
Komunitas Peduli Anak Spesial (KPAS) bersama PlaAstro mendorong adanya perubahan istilah untuk anak disabilitas atau difabel menjadi individu spesial.
Redaktur & Reporter : Yogi Faisal
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News