Polisi di Bandung Dibekali Kemampuan Berbahasa Isyarat
jabar.jpnn.com, KABUPATEN BANDUNG - Personel Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bandung mengikuti pelatihan bahasa isyarat dalam rangka Operasi Zebra Lodaya 2024.
Ops Zebra Lodaya 2024 dilaksanakan selama 14 hari, terhitung sejak 14 – 27 Oktober 2024.
Kasatlantas Polresta Bandung, Kompol Galih Apria mengatakan pelatihan singkat ini untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan tuli. Hal ini juga sebagai langkah penting dalam menciptakan hubungan yang baik antara polisi dan penyandang disabilitas.
“Dengan bekal komunikasi dasar, polisi dapat lebih mudah memberikan bantuan kepada pengendara tuli ketika dibutuhkan di jalan raya. Sehingga menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan aman bagi semua pengguna jalan,” kata Galih, Kamis (17/10).
Ia menjelasskan dengan adanya pelatihan bagi para personel lantas sebagai antisipasi, karena selama Ops Zebra Lodaya digelar untuk menciptakan kamselcarlantas.
“Nah kalau ketemu dengan rekan-rekan Gerkatin, rekan-rekan ini paling tidak dia sudah tahu bekal sedikit tentang bahasa isyarat,” ungkapnya.
Baca Juga:
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Satlantas Polresta Bandung membagi-bagikan helm untuk pengendara disabilitas, terutama bagi kaum tuli atau tuna rungu.
Hal tersebut merupakan langkah yang sangat positif dan inklusif. Helm tersebut khusus dirancang dengan warna-warna tertentu seperti kuning, silver, dan biru serta dilengkapi dengan logo telinga yang digaris dan tulisan "Saya Tuli".
Personel Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bandung mengikuti pelatihan bahasa isyarat dalam rangka Operasi Zebra Lodaya 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News