Bantu Kembangkan Desa Wisata Tajur, Universitas Telkom Menggelar Urban Village

Setelah melakukan riset dan observasi ke kampung itu selama hampir satu semester, Tim Nusaena Tajur kemudian membuat miniatur Kampung Tajur untuk menggambarkan kondisi, dan keunikannya desa wisata tersebut.
"Kami membuat miniatur Kampung Tajur untuk menggambarkan desa tersebut yang menjadi desa wisata yang ada di Jawa Barat," kata Ketua Divisi Public Relation Ilona Pinka Setiawan kepada wartawan di sela-sela kegiatan Urban Village di Universitas Telkom, Kota Bandung.
Ilona menuturkan, Kampung Tajur lebih menonjolkan 'Homestay' yakni berupa rumah adat Julang Lapak. Rumah ini memiliki ciri khas warna hitam dan putih.
"Kami merancang booth yang warna untuk mempresentasikan Rumah Tajur itu sendiri," tuturnya.
Lebih lanjut, Ilona menuturkan, jika timnya membuat permainan yang terinspirasi dari kampung Tajur. Di antaranya, permainan Mini Tajur, Finding Aron bora, dan Tutunggulan. Semua permainan ini dinilai dapat merepresantisankan pesona Kampung Tajur.
"Dalam booth kami ada beberapa permainan yang bisa menonjolkan bagaimana tinggal di kampung Tajur sendiri seperti ada beberapa permainan seperti Nusaena, Finding Aron Bora, Tutunggulan, mini tajur," katanya.
Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi Telkom University Ratih Hasanah menuturkan, kegiatan Urban Village bertujuan untuk membantu memperkenalkan desa-desa wisata di Jawa Barat.
Hal ini tentunya berkesinambungan dengan misi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dalam mengembangankan potensi desa wisata.
Dalam rangka membantu pengembangan desa wisata di Jawa Barat, Prodi ilmu Komunikasi Universitas Telkom Bandung menggelar kegiatan Urban Village.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News