Teruntuk Pemuda dan Aktivis Bogor Barat, Ada Pesan Penting Nih Dari Gus Udin
jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Tokoh muda Kabupaten Bogor Aep Saepudin Muhtar mengajak para pemuda di wilayah barat untuk melanjutkan budaya kritis para pendahulunya sejak masa penjajahan.
"Saat itu, generasi muda di Bogor Barat menjadi basis pergerakan dan perjuangan melawan kolonial," kata pria yang akrab disapa Gus Udin, saat menjadi pemateri Seminar Kepemimpinan yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Bogor Raya, Kamis (5/1).
Dia menyebutkan bahwa berdasarkan catatan sejarah, pemuda di wilayah bagian barat Kabupaten Bogor sudah mengasah sikap kritisnya sejak tahun 1930-1945.
Pada tahun 1930, kata dia, berbagai organisasi intelektual sudah mulai berkembang di wilayah tersebut, seperti Kepanduan Hizbul Wathan di Kecamatan Leuwiliang, Al-Ittihadul Islamiyah di Kecamatan Cibungbulang dan Taman Siswa Nirmala di Kecamatan Jasinga.
"Saat itu juga muncul organisasi politik, seperti Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) dan Partai Indonesia (Partindo)," kata Ketua Bidang Pendidikan dan Pengkaderan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor itu.
Dia juga menceritakan kembali sikap kritis yang sempat dilakukan oleh para pemuda di Desa Pasarean, Kecamatan Pamijahan, saat memprotes besarnya pajak yang diberikan para penjajahan kepada masyarakat.
"Tahun 1935, di Desa Pasarean meletus protes petani terhadap tuan partikelir yang memungut pajak yang jumlahnya tidak wajar," katanya.
Organisasi keagamaan, kata Gus Udin, saat itu terus berkembang di wilayah Bogor Barat, sehingga melahirkan para aktivis muda.
Gus Udin mengajak para pemuda di wilayah barat Kabupaten Bogor untuk melanjutkan budaya kritis para pendahulunya sejak masa penjajahan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News