Oknum Sopir Angkot Melecehkan Pelajar di Bandung, Pemkot Minta Korban Melapor
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta kepada korban pelecehan seksual di wilayahnya berani melapor apabila menerima perlakuan tak senonoh.
Hal ini merupakan respons atas kejadian dugaan pelecehan yang dilakukan sopir angkutan kota (angkot) rute Cijerah - Ciwastra kepada pelajar.
Aksi pelecehan itu terekam kamera penumpang lainnya. Bahkan, pelaku sempat ditegur oleh penumpang tersebut untuk berhenti melakukan hal tak pantas pada pelajar itu.
Kepolisian pun sudah melakukan tindak lanjut terhadap kasus pelecehan di angkot itu. Pelakunya pun sudah diamankan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung Uum Sumiati mengatakan, kekerasan dan pelecehan seksual merujuk kepada tindakan bernuansa seksual yang disampaikan melalui kontak fisik atau non-fisik, menyasar kepada bagian tubuh seksual atau seksualitas seseorang.
Adapun tindakan tersebut antara lain seperti siulan, main mata, komentar atau ucapan yang bernuansa seksual, mempertunjukan materi-matero pornografi serta keinginan seksual.
"Termasuk juga colekan atau sentuhan pada bagian tubuh, gerakan atau istri yang bersifat seksual, sehingga kemudian mengakibatkan rasa tidak nyaman, tersinggung," kata Uum dalam keterangannya, dikutip Senin (12/12).
Selain itu, tindakan perpecahan juga bisa berupa apabila merasa direndahkan martabatnya, dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan keselamatan.
DP3A minta korban pelecehan seksual agar melapor ke pihaknya untuk mendapat pendampingan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News