Aksi Demo Mahasiswa Tolak Kenaikkan BBM di Bandung Berujung Ricuh
Mereka pun membubarkan diri di persimpangan Jalan Ir. H Djuanda (Taman Cikapayang). Pukul 18.33 WIB, suasana mulai kondusif dan kendaraan pun sudah bisa melintas dengan lancar.
Adapun aksi mahasiswa hari ini merupakan kelanjutan dari demo sebelumnya yang menuntut pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Menurut mereka, menaikkan harga BBM bukanlah tindakan bijak di tengah kondisi sulit masyarakat.
Apalagi, saat ini Indonesia tengah bangkit dari hantaman pandemi Covid-19.
Perwakilan mahasiswa, Izus Salam menuturkan massa aksi yang datang kali ini mendesak pemerintah untuk menghentikan proyek strategis nasional (PSN) dan mengalihkannya pada subsidi BBM.
"Naiknya harga BBM jadi prioritas kami. Kami menolak kenaikan harga BBM karena kenaikan BBM ini merembet ke yang lain, seperti bahan pokok dan lain-lain," kata Izus ditemui di sela aksi, Jumat (9/9).
Menurut dia, sebaiknya proyek Ibu Kota Negara (IKN) dan proyek strategis lainnya dihentikan. Sebab, masyarakat tidak membutuhkan itu semua.
"Masyarakat tidak membutuhkan itu tetapi kesejahteraan. Stop PSN, anggaran PSN dialirkan ke subsidi BBM," tuturnya. (mcr27/jpnn)
Polisi terpaksa menembakan gas air mata dan water cannon kepada massa mahasiswa yang menggelar demo penolakan kenaikkan harga BBM di Gedung DPRD Jabar.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News