OJK Ajak Kaum Milenial Cerdas Dalam Mengelola Keuangan
Dalam melakukan investasi, prinsip utamanya adalah "never put your egg into one basket", sehingga harus lakukan diversifikasi. Selain emas, milenial juga bisa berinvestasi pada saham atau reksa dana.
"Reksa dana cocok untuk pemula, karena dikelola profesional yaitu manajer investasi,” ujarnya.
Jenis reksa dana juga bermacam-macam tergantung profil risikonya. Selain saham, ada juga obligasi. Sehingga OJK juga mendorong milenial masuk ke investasi Surat Berharga Negara (SBN) ritel.
Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan BKF Kemenkeu RI, Adi Budiarso menjelaskan YOLO dan FOMO mempengaruhi pola konsumsi milenial.
Dia menjelaskan YOLO atau You Only Live Once adalah nikmati hidup saat ini tanpa perlu mengkhawatirkan masa depan.
Sedangkan FOMO atau Fear of Missing Out adalah ketakutan ketinggalan tren yang tengah berlangsung di komunitas.
"Keduanya kalau terlalu dibiarkan bisa sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kesulitan finansial bagi milenial," ucapnya.
Untuk itu, sudah saatnya milenial memiliki investasi. Dalam memilih instrumen investasi, Adi mengungkapkan bahwa yang perlu diperhatikan adalah tentukan tujuan investasi, pahami risikonya, dan pahami instrumen investasi yang akan dipilih.
OJK mendorong generasi milenial untuk lebih mementingkan pengelolaan keuangan dengan melakukan investasi dibandingkan gaya hidup.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News