Harga BBM Naik, Organda Jabar Rencanakan Kenaikan Tarif Bus AKDP
“Saat ini perhitungan kami ada di angka 46 persen untuk AKDP ekonomi,” ucap dia.
Menurutnya, Organda Jabar masih belum sepenuhnya menerima kenaikan harga BBM yang diterapkan pemerintah pekan lalu itu.
Pihaknya dilema, kendaraan angkutan umum akan semakin ditinggal penggunanya. Terlebih kalau mereka juga ikut menaikan harga tiket angkutannya.
Sementara kalau tidak dinaikan, biaya operasional kendaraan juga akan ikut naik seiring berjalannya waktu.
Dalam satu hari, kebutuhan BBM jenis Solar yang dipakai bus AKDP kurang lebih 150 – 200 liter.
“Kami pun sangat dilema andaikan tarif naik, apakah penumpang masih mau naik angkutan umum? Malah program pemerintah untuk kembali menyosialisasikan masyarakat kembali pakai angkutan umum tidak akan berjalan baik ketika tarif angkutan umum ikutan naik,” jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri ESDM Arifin Tasrif resmi menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis tertentu pada Sabtu (4/9) sore.
Harga BBM Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian, harga BBM Solar Bersubsidi Rp 5.150 per liter menjadi Rp Rp 6.800 per liter. Pertamax naik harga dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. (mcr27/jpnn)
Organda Jabar menyampaikan kemungkinan tarif bus AKDP akan naik sebesar 46 persen seiring dengan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News