Empat Hal Ini Jadi Fokus OJK Dalam Meningkatkan Kredit dan Ekonomi Nasional

jabar.jpnn.com, DEPOK - Tren pertumbuhan perekonomian nasioanal selama lima kuartal terkahir menunjukan pertumbuhan yang positif, pada kuartal II 2022 tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,44 persen.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat mengungkapkan tentunya hal ini menjadi angin segar bagi perbankan, karena pertumbuhan kredit selalu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.

Terbukti kinerja bank umum menunjukkan tren meningkat dengan total kredit pada Juni 2022 sebesar 10,66 persen, lebih tinggi dari Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh 9,13 persen.

"Ini pertama kalinya setelah pandemi pertumbuhan kredit lebih besar dari pertumbuhan DPK-nya. Risiko kredit juga terus turun mencapai 2,8 persen dan rasio CAR yang meningkat 24,69 persen," ucapnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (26/8).

Baginya, perbankan perlu memperhatikan risiko kredit, pasalnya selama proses normalisasi kebijakan rasio loan at risk (LaR) perbankan cukup besar yaitu 16,97 persen.

OJK senantiasa melakukan evaluasi dan perbaikan berkala, serta terdapat empat fokus utama yang menjadi perhatian OJK.

"Pertama, dinamika ekonomi yang terjadi akibat Covid-19. Maka kami terus mengamati efek rembetan dan normalisasi di berbagai negara," ucapnya.

Selain Covid-19, transformasi digital juga menjadi perhatian regulator di mana OJK fokus mendukung pengembangan Layanan Perbankan Digital (LPD) yang secure dan resillient.