Kisah Inspiratif SMP PGRI 6 Kota Bandung, Ikhlas Mendidik di Tengah Kondisi Pelik

Sambil memperlihatkan dua helai kertas, Yoni membuat daftar huruf sebagai metode belajar membaca pada siswa tersebut.

“Kepala sekolah mana neng yang langsung ngajarin muridnya belajar membaca, kelas 1 SMP belum bisa baca. Akhirnya, ya sudah jadinya seperti les, setiap hari saya ajarin baca pakai kertas ini,” ujarnya.

Sebagai kepala sekolah, Yoni tak gengsi. Dia hanya ingin murid-muridnya bisa memperoleh pendidikan, sampai akhirnya menentukan masa depannya sendiri.

Meski sekolah solusi dan hanya memiliki tiga ruang kelas kecil saja, ada beberapa siswa lulusan yang mampu menembus SMA favorit di Kota Bandung.

“Alhamdulillah, ada yang lulus dari sini diterima di SMAN 2 dan 5 Bandung,” ungkapnya.

Keinginan Yoni tak muluk-muluk. Dia hanya menginginkan sekolahannya ini dipindah ke bangunan lain yang lebih layak.

Tidak ada lagi ruang kelas berukuran 2x3 meter dan para siswa bisa belajar dengan nyaman.

“Harapannya ingin pindah bangunan. Saya ingin punya tempat yang layak. Entah seperti apa, mungkin itu jadi mimpi kami, mudah-mudahan jadi kenyataan,” ujarnya. (mcr27/jpnn)