Pembelian BBM Pertalite Menggunakan Aplikasi Mypertamina Menuai Keluhan Masyarakat

Seperti yang diungkapkan Asep, salah seorang sopir transportasi online di Bandung.
Asep menyebut, saat ini di tengah kondisi pandemi Covid-19 dan mahalnya kebutuhan pokok, membeli bahan bakar melalui aplikasi kian memberatkan.
"Pakai aplikasi ini, wah ribet. Kalau kata saya normal-normal saja. Sudah tau sekarang pusing, kaya saya kan sopir online. Sudah pusing ya nambah ini kan semakin ribet," tuturnya.
Diakui Asep, hingga kini dirinya pun belum mendaftar pada aplikasi atau website MyPertamina.
Sebelumnya, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jabar Eko Kristiawan menuturkan, bahwa pada periode 1 Juli nanti akan ada empat kota/kabupaten di Jabar yang akan dilakukan uji coba untuk transaksi Pertalite dan Solar.
Ada pun, uji coba ini diperuntukkan bagi kendaraan roda empat yang terdaftar.
"Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis akan menjadi 4 kota/kabupaten yang terlebih dahulu mulai dilakukan pendataan bagi pemilik kendaraan roda empat," kata Eko dalam keterangan resminya, Kamis (30/6).
Untuk uji coba ini, warga bisa mendaftar melalui laman subsiditepat.mypertamina.id.
Sopir angkot dan transportasi online di Bandung mengeluhkan ribetnya membeli BBM jenis Pertalite bila menggunakan aplikasi MyPertamina.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News