Pemanfaatan LCS Kuatkan Rupiah di Pasar Internasional

“Kalau dilihat dari ekspor kita (Indonesia ke Amerika) itu hanya 10%. Sedangkan untuk nilai impor dari Amerika pun total hanya 5%,” tuturnya.

Sementara dari sudut pandang makro, implementasi LCS yang semakin optimal ke depan akan turut memberikan andil pada kestabilan nilai rupiah, seiring dengan ketergantungan terhadap mata uang hard currencies yang berkurang.

Saat ini, LCS telah diimplementasikan di Indonesia, Malaysia, Thailand, Jepang, dan Tiongkok, melibatkan lima mata uang lokal yakni Rupiah, Ringgit, Bath, Yen, dan Yuan.

Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto mengatakan, Jawa Barat sebagai kontributor terbesar sektor manufaktur terhadap pertumbuhan ekonomi dan ekspor, dalam setahu terakhir Jabar mencatatkan sebagai provinsi dengan pangsa nilai transaksi LCS terbesar secara nasional.

Di Jabar sudah ada 439 perusahaan yang telah mengimplementasikan LCS. Besarnya pangsa pemanfaatan LCS oleh industri di Jabar, membuat penyelenggaraan WJIM 2022 menjadi sangat strategis guna memasifkan implementasi LCS secara nasional.

Kata Herawanto, melalui LCS, pelaku usaha di sektor riil dapat memperoleh berbagai manfaat, salah satu di antaranya biaya transaksi perdagangan Internasional yang semakin murah.

Pemanfaatan layan ini meningkatkan efisiensi dan mendorong daya saing produk di pasar internasional.

“Bila dilihat dari pemanfaatannya, transaksi LCS baru 912.000 dollar. Artinya masih banyak ruang yang harus dimanfaatkan,” ucap Herawanto.