Pemanfaatan LCS Kuatkan Rupiah di Pasar Internasional
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Bank Indonesia mendorong para pengusaha di Provinisi Jawa Barat memanfaatkan penggunaan Local Currency Settlement (LCS).
Penggunaan LCS ini mendukung stabilitas rupiah akibat pengurangan ketergantungan pada mata uang tertentu, seperti Dollar Amerika Serikat di pasar valuta asing domestik.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menuturkan, sejak diberlakukan pada 2018, penggunaan LCS meningkat signifikan.
Meski demikian, angka tersebut masih kecil karena jumlah pelaku usaha yang memanfaatkan program ini masih sedikit.
“Cukup pesat memang dari awal 2021 ada sekitar 400 pelaku, sekarang pada 2022 sudah mencapai 1.500. Nah sekitar 450-nya ini ada di Jawa Barat,” kata Destry dalam acara West Java Industrial Meeting (WJIM) 2022 di Kota Bandung, Rabu (15/6).
Destry menjelaskan, penggunaan LCS tahun ini hingga April jika dikonversikan sudah mencapai lebih dari satu miliar dollar AS.
Angka ini termasuk tinggi bila dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2021, total mencapai 2,53 milliar dollar AS dan pada 2019 hanya 797 juta dollar AS.
Peredaran mata uang dollar AS di Indonesia dalam perdagangan ekspor dan impor sebelum ada program LCS ini mencapai 80 hingga 90 persen. Angka ini terlampaui tinggi, karena perdagangan Indonesia dengan Amerika sebenarnya tidak besar.
Bank Indonesia ajak pengusaha lokal untuk memanfaatkan layanan LCS guna menguatkan rupiah di Pasar Internasional. Begini penjelasannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News