Untaian Doa untuk Eril Dalam Secarik Kertas Pidato Ridwan Kamil
jabar.jpnn.com, KABUPATEN BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut kepergian putra sulungnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, adalah proses kehidupan yang luar biasa baginya dan keluarga.
Diketahui, Ridwan Kamil harus ikhlas melepas putra sulungnya Emmeril Kahn Mumtadz yang meninggal karena tenggelam di sungai Aare, Kota Bern, Swiss.
Eril sudah dimakamkan di pemakaman keluarga di wilayah Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (13/6).
Lantunan selawat dan doa tak lepas mengiringi jenazah selama perjalanan dari rumah duka di Gedung Pakuan, Bandung hingga tempat pemakaman yang berjarak hampir 26 kilometer itu.
Suasana di rumah duka, tadi pagi pun tak kalah ramai. Di Gedung Pakuan, ratusan orang terdiri dari keluarga dan masyarakat umum turut mengantarkan jenazah ke mobil terakhirnya.
Tidak berhenti sampai di sana, banyak warga sudah menunggu di sepanjang rute yang bakal dilalui mobil jenazah.
Di Jalan Raya Banjaran – Pangalengan, Kabupaten Bandung misalnya, para pelajar bahkan berdiri di pinggir jalan menunggu mobil melintas. Siswa sekolah dasar bahkan ada yang sampai membawa bunga mawar untuk menyambut sosok yang bahkan tidak mereka kenali pribadinya itu.
Setibanya di lokasi pemakaman, banyak warga antusias ingin menyaksikan langsung prosesi pemakaman putra orang nomor satu di Jawa Barat itu.
Sambil menahan tangis, Ridwan Kamil membacakan pidato mengharukan atas kepergian putra sulungnya Emmeril Kahn Mumtadz. Begini isi pidato lengkapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News