Waspada! Polusi Udara Bisa Sebabkan Bayi Terlahir Prematur
"Jadi, sama-sama partikel itu dibawa dia akan merusak dan di situ terjadi hambatan aliran nutrisi dari ibu ke bayinya sehingga bayi tidak bisa berkembang atau tumbuh sebagaimana mestinya," kata Dokter Dinda.
Ketika pertumbuhan janin terganggu atau ada hambatan, maka sang ibu tidak bisa memberikan nutrisi lagi.
Nutrisi yang terhambat tersebut bisa mengakibatkan bayi terlahir dengan berat badan yang kurang.
"Dan kalau sampai harus dikeluarkan belum waktunya berarti kan begini prematur," ucap Dokter Dinda.
Agar ibu hamil dan janinnya tetap aman dari polusi udara, Dokter Dinda merekomendasikan untuk menggunakan aplikasi untuk memantau kualitas udara itu sebelum beraktivitas di luar ruangan.
Jika kualitas udara sedang membahayakan, ibu hamil bisa menggunakan masker yang kerapatannya cukup.
"Sehingga si polutan itu nggak bisa tembus kemudian juga kalau di dalam ruangan yang bisa menutup jendela dan menggunakan air purifier," katanya.
Dokter Dinda menambahkan, para ibu juga harus menyiapkan kehamilan dari dalam dan harus memperbaiki nutrisi dulu untuk persiapan kehamilan maupun misalnya sudah hamil di trimester awal. (chi/jpnn)
Dokter Dinda Darmeisya menjelaskan tentang betapa bahayanya polusi udara bagi ibu hamil, bahkan hal itu bisa menyebabkan bayi terlahir prematur.
Redaktur & Reporter : Yogi Faisal
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News