Subsidi Minyak Goreng Dicabut, Pengusaha Warteg Menjerit
jabar.jpnn.com, DEPOK - Para pengusaha warteg yang tergabung dalam Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) keluhkan keputusan pemerintah yang mencabut subsidi minyak goreng curah dipasaran.
Ketua Kowantara Mukroni mengungkapkan, dalam kondisi ekonomi belum kembali pulih 100 persen, pencabutan subsidi ini tentu akan berdampak bagi para pengusuha warteg.
"Saat kondisi perekonomian belum pasti seperti ini, ditambah dengan pencabutan subsidi minyak goreng, ini merupakan hadiah pascalebaran yang menyakitkan bagi kami,” ucapnya kepada JPNN.com, Rabu (1/6).
Dirinya menyebut akan banyak efek turunan yang muncul setelah dicabutnya subsidi minyak goreng, seperti kenaikan barang lain yang berhubungan dengan minyak goreng.
“Minyak curah ini kualitasnya tidak bagus, dipakai memasak saja cepat gosong dan boros dipemakaian gas karena butuh waktu lama untuk cepat panas. Barang yang tidak bagus saja pemerintah tidak bisa memberikan subsidi, bagaimana dengan yang kualitasnya bagus,” tegasnya.
Meski demikian, minyak goreng curah tetap dibutuhkan oleh para pedagang makanan kecil, karena tidak ada alternatif lain yang harganya terjangkau.
“Sangat kurang bijaksana kalau pemerintah menghilangkan subsidi, sementara rakyat masih ngos-ngosan untuk mendapatkan pendapatan harian,” ujarnya.
Dia mengatakan kini harga minyak goreng curah berkisar antara Rp 16 ribu hingga Rp 18 ribu perliter.
Pengusaha warteg mengeluhkan keputusan pemerintah yang mencabut subsidi minyak goreng curah, sebab hal itu akan sangat berdampak kepada para pengusaha kecil.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News