2 Solusi Jitu Mengatasi Pencemaran Lingkungan di Sungai Cileungsi
Dengan demikian, pihaknya meminta kepada Pemkab Bogor agar melakukan audit IPAL berkala per tiga bulan, terhadap seluruh pabrik yang berada di sepanjang aliran Sungai Cileungsi.
“Selain itu, perlu juga ditempatkan pejabat pengawas lingkungan hidup layaknya seperti detektif, yang bertugas untuk mengawasi pencemaran lingkungan di Sungai Cileungsi,” tuturnya.
Detektif ini nantinya secara berkala melakukan pengawasan, pengecekan, dan patroli. Sehingga jika ada indikasi pencemaran dapat dideteksi secara dini.
“Kombinasi audit IPAL berkala dan detektif pencemaran akan jadi solusi jitu, untuk mengurangi pencemaran di Sungai Cileungsi,” ujarnya.
Pihaknya juga menyebut butuh dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat dalam mengatasi pencemaran yang terus berulang ini.
“Dukungan yang diberikan bisa dalam bentuk kebijakan, personel, dan alat atau laboratorium, juga penindakan. Terlebih Sungai Cileungsi juga melewati Kota Bekasi. Jadi, masalah ini bukan hanya masalah Kabupaten Bogor saja, tetapi masalah bersama dan harus dikerjakan secara keroyokan,” ungkapnya.
Beberapa upaya-upaya tersebut dinilai akan maksimal, jika pabrik-parbik di sepanjang aliran sungai juga memiliki kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan.
“Kami mengimbau kepada para pemilik pabrik di sepanjang aliran Sungai Cileungsi untuk semakin sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan. Karena, pencemaran yang terjadi tidak hanya merugikan masyarakat saja, pada waktunya mereka akan dirugikan juga,” tandasnya. (mcr19/jpnn)
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Tuti Alawiyah memberikan dua saran jitu untuk Pemkab Bogor, dalam mengatasi pencemaran lingkungan di Sungai Cileungsi.
Redaktur : Yogi Faisal
Reporter : Lutviatul Fauziah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News