RSCM Buka Pusat Pelayanan Penyimpanan dan Pengolahan ASI
Itulah sebabnya, kata Dokter Tiwi, edukasi dan promosi fasilitas pengolahan dan penyimpanan ASI ini sebaiknya dilakukan secara berkala.
"Saya pribadi ingin sekali agar orang tua yakin, bahwa donor ASI itu adalah opsi yang baik untuk anak saat ibu belum berhasil memberikan ASI untuk bayi tercinta. Tantangannya pasti ada karena faktor budaya, sosial maupun psikologi orang tua. Namun kalau untuk menjaga kepentingan anak, saya rasa semua ibu ingin memberikan yang terbaik," kata Dokter Tiwi.
Dokter Tiwi menambahkan, edukasi dan promosi penting untuk memberikan informasi kepada orang tua terkait kualitas dan tingkat keamanan donor ASI, sehingga menurutnya, pemberian donor ASI kepada bayi yang membutuhkan dapat dilakukan dengan aman dan tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari.
"Pendonor ASI sebaiknya di screening penyakit-penyakit seperti HIV, hepatitis B dan hepatitis C. Setelah itu juga dipasteurisasi agar virus yang tak bisa discreening mati, sehingga bayi-bayi yang menerima donor ASI memperoleh manfaat," pungkasnya. (mar7/jpnn)
Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta resmi membuka RSCM Breast Milk & Enteral Nutrition (BMEN) Center sebagai pusat penyimpanan dan pengolahan ASI
Redaktur & Reporter : Yogi Faisal
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News