17 Wilayah Jabar Berkategori Kemiskinan Ekstrem, Ekonomi UIN Angkat Bicara

jabar.jpnn.com, BANDUNG - Sebanyak 17 daerah di Jawa Barat (Jabar) masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem pada tahun 2022. Sebelumnya, pada tahun 2021 hanya terdapat 5 daerah yang masuk kategori kemiskinan ekstrem.

Hal itu tertuang dalam, Surat Kementerian Sekretariat Negara, Sekretariat Wakil Presiden nomor: B-38/KSN/SWP/KK/04.01/02/2022 tertanggal 25 Febuari 2022.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Ekonomi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Setia Mulyawan menuturkan, pemerintah provinsi (Pemprov) Jabar jangan hanya melakukan pembangunan-pembangunan di pusat kota dan melupakan daerah yang jauh dari jangkauan.

Dia menilai, selama ini simpul-simpul ekonomi hanya terjadi di daerah perkotaan saja, Sehingga masyarakat di pedesaan khususnya cenderung hijrah ke kota untuk mencari penghasilan.

“Ini ada program pembangunan jangka panjang yang sepertinya harus dievaluasi. Sehingga simpul-simpul ekonomi selama ini hanya terjadi di daerah perkotaan dan masyarakat dari kampung cenderung urban, pindah ke kota karena di daerahnya sendiri tidak ada lahan penghasilan,” kata Setia dihubungi JPNN.com, Sabtu (9/4).

Kata Setia, ketergantungan masyarakat di pedesaan terhadap perkotaan masih tinggi, kendati pemerintah sudah menggulirkan berbagai program yang menyejahterakan masyarakat pedesaan.

Sentralisasi ini lah, sambung Setia, yang harus dipecah ke pelosok-pelosok supaya masyarakat bisa mendapatkan penghasilan dari sana dan keluar dari kemiskinan ekstrem.

“Ketika di daerah episentrum ekonomi mengalami gangguan, maka dengan sendirinya bawa efeknya ke kampung. Ini diakibatkan pembangunan yang terkonsentrasi di daerah perkotaan saja.” Tambahnya.