Orang Tua Paskibraka Korban Aturan Lepas Hijab Kecewa Perlakuan Negara Kepada Putrinya
jabar.jpnn.com, SUMEDANG - Orang tua anggota Paskibraka Nasional 2024 yang menjadi korban aturan pelepasan hijab Tatang Suyatna mengaku kecewa dengan perlakuan negara kepada anaknya.
Dia pun sangat kaget saat mendengar sang putri, Sofia Sahla yang sudah berhijab sejak kecil harus melepas identitas muslimahnya saat bertugas.
Sofia Sahla, siswi kelas X SMA Negeri 1 Situraja itu terpilih mewakili Provinsi Jawa Barat sebagai anggota Paskibraka di tingkat nasional.
Saat dikukuhkan oleh Presiden Joko Widodo di IKN pada Selasa (13/8/2024), Sofia terpaksa harus melepas hijab yang sudah dipakainya sejak kecil.
"Saya kecewa, keluarga berharap Sofia lancar bertugas dan sehat. Diharapkan dia tetap memakai jilbab saat bertugas pada 17 Agustus 2024 di IKN," ucap Tatang saat ditemui di Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Kabupaten Sumedang, Kamis (15/8).
Tatang pun menceritakan awal mula ia mengetahui putrinya rela melepas hijab gara-gara aturan dari media sosial.
"Saya tahu Sofia tidak berjilbab dari media sosial bukan dari televisi. Terus terang hari itu saya tidak lihat berita di media," kata Tatang.
Kata Tatang, tak ada komunikasi antara Sofia dengan orang tuanya pascaputrinya itu menjalani pelatihan di pusat.
Begini reaksi orang tua Sofia Sahla, anggota Paskibraka yang diminta lepas hijab saat pengukuhan Paskibraka Nasional di IKN.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News