Pengamat Transportasi Harapkan BRT Efektif Mengurangi Kemacetan di Bandung Raya

Kamis, 15 Agustus 2024 – 16:05 WIB
Pengamat Transportasi Harapkan BRT Efektif Mengurangi Kemacetan di Bandung Raya - JPNN.com Jabar
Ilustrasi Bandung Rapid Transit (BRT). Foto: Biro Adpim Jabar

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Pengamat dari Transportasi Associate Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia Mizandru Wicaksono turut angkat bicara soal program Bus Rapid Transit (BRT), yang digagas Kementerian Perhubungan di kawasan Bandung Raya.

Proyek ini diharapkan bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan berdampak pada pengurangan angka kemacetan di wilayah Bandung Raya.

Mizandaru menuturkan, sampai saat ini di Bandung Raya belum memiliki transportasi publik yang berkualitas. 

Ada commuter line Bandung Raya, tetapi baru satu lintasan dan frekuensinya pun tidak tinggi, hanya 30 menit sekali pada jam sibuk. Sehingga moda transportasi ini belum menjadi tumpuan sebagian besar masyarakat Bandung Raya. 

Menurutnya, salah satu karakteristik dari layanan BRT adalah tersedianya jalur khusus bus.

Koridor BRT perlu direncanakan sehingga melayani kebutuhan perjalanan sebanyak-banyaknya masyarakat Bandung Raya, sehingga terkadang perlu melewati jalan yang sempit di beberapa segmennya.

"Bagi kota-kota dengan kondisi jalan yang tidak terlalu lebar, ada beberapa solusi yang bisa diterapkan. Yang pertama, dengan mengalihkan jalan menjadi satu arah, sehingga terdapat ruang untuk menyediakan jalur khusus bus untuk BRT," kata Mizandaru, Kamis (15/8/2024). 

Selanjutnya, dengan ruas-ruas jalan yang dialihfungsikan bisa dipakai untuk bus dan kendaraan tidak bermotor seperti pejalan kaki dan sepeda, menggunakan konsep transit mall. 

Pengamat dari ITDP Indonesia mengomentari keefektifan penggunaan BRT di Bandung Raya.
Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News