BI Jabar: Banyak Pekerja Kena PHK Tapi Tak Pengaruhi Angka Pengangguran
![BI Jabar: Banyak Pekerja Kena PHK Tapi Tak Pengaruhi Angka Pengangguran - JPNN.com Jabar](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2024/08/08/kepala-perwakilan-bank-indonesia-jawa-barat-muhamad-nur-dida-lx4b.jpg)
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Provinsi Jawa Barat masih menjadi yang tertinggi dibandingkan daerah lain.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) per tahun 2024 ada 64.855 pekerja di Indonesia yang terkena PHK.
Sepanjang tahun lalu, pemecatan paling banyak terjadi di Jawa Barat, jumlahnya sebanyak 19.217 orang atau 29,63 persen dari keseluruhan.
Kondisi ini tidak berbeda jauh dengan angka PHK awal 2024 (Januari-Maret). Jabar menjadi salah satu provinsi penyumbang angka PHK cukup tinggi.
Di atas Jawa Barat ada DKI Jakarta dengan jumlah angka PHK 8.876 pekerja. Disusul kemudian Jawa Tengah dengan angka PHK 8.648 pekerja, Banten 941 pekerja, dan Riau 666 pekerja.
Meski demikian, Bank Indonesia Jawa Barat menilai bahwa banyaknya pekerja yang terkena PHK tidak berdampak tinggi pada angka pengangguran.
Sebab pekerja yang di-PHK kemudian mampu masuk ke bidang lain yang membutuhkan seperti otomotif yang sedang melakukan pengembangan.
“Jadi ada perpindahan bisa ke sektor lainnya atau pindah tempat lain. Mungkin dia dapat pekerjaan juga karena ada penambahan sektor (industri) lain," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muslim Anwar dalam diskusi di Kota Bandung, Kamis (8/8/2024).
Bank Indonesia Jabar menjelaskan jika banyak PHK yang terjadi tetapi tidak pengaruhi angka pengangguran. Penyebabnya ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News