Puncak Musim Kemarau, Pemprov Jabar Waspadai Kekeringan di Wilayah Penghasil Beras
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Menjelang memasuki puncak musim kemarau, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berencana melakukan sejumlah upaya mitigasi bencana kekeringan. Salah satunya dengan pompanisasi di daerah yang berpotensi mengalami kekeringan.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, ancaman kekeringan akan terjadi di wilayah penghasil beras atau lumbung padi.
“Pertama lumbung-lumbung padi seperti Indramayu, Karawang, Bogor, dan kabupaten Bandung juga kami perhatikan," kata Bey, Kamis (18/7).
Langkah yang harus dilakukan pemerintah daerah yang berpotensi terdampak kekeringan yaitu, melakukan mitigasi dengan cara pompanisasi. Bey memastikan, Pemprov Jabar juga sudah mempersiapkan hal itu untuk membantu warga yang terdampak nantinya.
"Kami sudah pompanisasi, minta agar diawasi betul distribusinya. Kami berharap betul dari pompanisasi ini," tutur dia.
Sebelumnya, Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan ke lokasi-lokasi yang kerap terjadi kekeringan termasuk dengan kekurangan air minum di beberapa kabupaten dan kota.
"Kami sudah koordinasi dengan BPBD di kabupaten/kota untuk menggambarkan kondisi wilayah untuk mitigasi bencana di puncak kemarau tahun 2024," kata Hadi, Selasa (16/7).
Beberapa daerah yang berpotensi mengalami kekeringan tersebar di bagian utara dan selatan Jawa Barat.
Pemprov Jabar mewaspadai ancaman kekeringan di wilayah Pantura dan Kabupaten Bandung jelang puncak musim kemarau yang diprediksi terjadi akhir Juli.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News