Kota Sukabumi Sukses Jadi Pilot Project Sistem Manajemen Kebocoran Air Pintar

Bertempat di Kantor Perumda Air Minum Tirta Bumi Wibawa, Sanghoon Cha bersama Senior Engineer, Daeyang Kim membahas tentang hasil pendeteksian kebocoran air sebagai penyesuaian data yang terbaca pada alat yang telah dikirimkan ke Korea Selatan.

"Alat yang digunakan sudah baik dan mendapatkan hasil perkiraan titik kebocoran air, selanjutnya diperlukan penyesuaian dengan kondisi lapangan di Indonesia, sehingga diperlukan validasi kunjungan kerja langsung di Indonesia," kata Sanghoon Cha.

Sanghoon Cha dan Daeyang Kim menerapkan teknologi baru yang digunakan untuk mengukur tekanan air secara berkala, yaitu Sonic M2.

Menurutnya kunjungan ke Indonesia juga bertujuan untuk memberikan pengarahan kepada teknisi Perumda Air Minum Tirta Bumi Wibawa untuk dapat mengaplikasikan Sonic M2.

"Setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan data Sonic M2, diharapkan dapat menemukan beberapa titik kebocoran yang dapat diperbaiki di lapangan," ujarnya.

Walikota Sukabumi Achmad Fachmi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi melalui Perumda Tirta Bumi Wibawa berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas air untuk masyarakat sekitar.

“Dengan adanya manajemen kebocoran air pintar ini, maka Kota Sukabumi akan semakin maju untuk dapat menjadi Smart City, terlebih dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat,” terang Fachmi.

Direktur Perumda Air Minum Tirta Bumi Wibawa Abdul Kholik Fajdawani mengatakan, alat pendeteksi kebocoran air dari perusahaan Korea Selatan itu berfungsi dengan baik, bahkan jajarannya telah mengetahui dimana saja titik-titik kebocoran air melalui aplikasi web based dan android based.