Menelisik Sejarah Masjid Besar Cipaganti Bandung, Hasil Kerja Arsitek Belanda

Sabtu, 26 Maret 2022 – 16:30 WIB
Menelisik Sejarah Masjid Besar Cipaganti Bandung, Hasil Kerja Arsitek Belanda - JPNN.com Jabar
Masjid Besar Cipaganti di Jalan Cipaganti, No 85, Pasteur, Kota Bandung. (Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com)

jabar.jpnn.com, BANDUNG - Masjid Besar Cipaganti menjadi salah satu tempat ibadah bersejarah di Kota Bandung. Masjid ini dibangun tahun 1933 dan diresmikan setahun kemudian.

Berdiri sejak zaman Pemerintahan Kolonial Belanda, Masjid Cipaganti menyimpan cerita sejarah yang tak bisa diabaikan.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Besar Cipaganti Mochamad Zaenal Muttakin mengatakan, masjid di wilayah utara Kota Bandung ini sudah ada dan berdiri sejak tahun 1.800-an. Saat itu, masjid dibangun dengan material bilik dan bernama Masjid Kaum Cipaganti.

Pada 1930-an, pemerintah Belanda hendak mengubah kawasan Cipaganti menjadi perumahan elit bagi warganya. Masjid pun hendak dibongkar, sebab akan dijadikan jalan oleh pemerintah saat itu.

Namun, banyak kaum Muslim yang menolak perobohan masjid itu. Sampai akhirnya mereka berdiskusi mencari solusi kepada khalifah atau pemegang otoritas keagamaan setempat.

“Tanah yang dibangun masjid itu rupanya tanah wakaf yang oleh Belanda dihormati keputusannya untuk tidak bisa diganggu gugat dan dipakai hal lain, kecuali peruntukannya (masjid),” kata Zaenal ditemui JPNN.com, Sabtu (26/3).

Zaenal menjelaskan, pemerintah Belanda akhirnya bersepakat dengan masyarakat sekitar Cipaganti untuk dibangun masjid dengan syarat bangunan harus permanen.

“Kemudian Belanda diisyaratkan boleh dibangun asalkan bangunanya yang representative sesuai dengan kondisi, yakni kokoh dan permanen,” ujarnya.

Sejarah Masjid Besar Cipaganti di Kota Bandung yang menyimpan nilai historis tak terduga. Ini ceritanya.
Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News