Ini Fakta Menarik Belati di Puncak Gunung Manik Bandung Barat
jabar.jpnn.com, BANDUNG BARAT - Ada yang unik di salah satu tebing di daerah Citatah, Kabupaten Bandung Barat. Bila pengendara melintasi jalur menuju Cianjur dari Kota Bandung, tampak jelas sebuah belati yang menancap di atas bukit tersebut.
JPNN.com mendatangi lokasi tersebut dan menemukan fakta bahwa belati itu sengaja dipasang di atas bukit atau gunung Manik sebagai penanda daerah latihan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Ketua Forum Pemuda Citatah Asep Sulaiman mengatakan, tebing 48 sudah lama dipakai sebagai tempat latihan Angkatan Darat (AD) sejak tahun 1960 dan Resimen Anggota Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang sekarang berubah nama menjadi Kopassus tahun 1965.
Belati atau dalam bahasa daerahnya disebut sangkur dibuat oleh Pusdikpassus di tahun 2004.
“Cikal bakalnya dibuat sangkur itu satu penanda dari tebing komando 48 di gunung Manik. Ada sangkur di atas bukit ini pun bukan yang pertama di Indonesia, tetapi pertama di Jabar iya,” ujar Asep kepada JPNN.com.
Belati itu berukuran sangat besar dengan tinggi 9 m. Kata Asep, diawal pembuatan belati tersebut punya ukuran hingga 14 m.
“Sebenarnya setiap pangkalan daerah Kopassus, selalu ditandai dengan sangkur. Di Cilacap juga ada, bahkan kalau dilihat dari segi aneh dan uniknya yang di Cilacap itu lebih unik karena sangkurnya menjulang tinggi dan dipasang di tengah laut,” jelasnya.
Namun, dibalik keunikan belati yang menancap di atas bukit, ada kisah mitos yang berkembang yang dikaitkan dengan kehadiran belati tersebut.
Belati menancap di puncak gunung Manik belakangan tengah viral di masyarakat. Berikut penjelasannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News