Mengenal Lebih Dalam Sejarah Hingga Peran PAFI di Masa Kolonial Hingga Era Digital
jabar.jpnn.com, KOTA BOGOR - Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menghadirkan perubahan signifikan dalam cara pelayanan kesehatan, farmasi, sampai tata kelolanya.
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) sebagai organisasi profesi pun berperan strategis mengawal dan memanfaatkan era digitalisasi ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan farmasi di Indonesia.
Era digitalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi organisasi yang menghimpun para ahli di bidang farmasi.
Organisasi seperti Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) dengan website resmi https://pafikapuashulu.org/ dituntut untuk terus berinovasi mengikuti perkembangan yang pesat di era digital ini.
Digitalisasi tidak hanya mengubah cara kerja industri farmasi, tetapi juga membuka peluang baru untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan aksesibilitas layanan kesehatan.
Sebagai contoh, pengaruh digitalisasi farmasi melibatkan penggunaan teknologi digital dalam berbagai aspek pelayanan farmasi, mulai dari manajemen informasi kesehatan, otomatisasi proses di apotek, hingga penggunaan aplikasi mobile untuk konsultasi dan penebusan resep.
Inovasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi, akurasi, dan aksesibilitas layanan farmasi bagi masyarakat.
Untuk diketahui, Ahli Farmasi Indonesia ada sejak di proklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Mengenal sejarah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) mulai dari era kolonial hingga era digital.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News