Ini yang Dilakukan Bank Bjb Agar Menjadi Raksasa BPD di Indonesia
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Berbagai program jangka menengah dan panjang sedang dirancang PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bank bjb) demi menjadi raksasa BPD di Indonesia.
Hal itu disampaikan jajaran direksi bank bjb saat hadir menjadi pembicara live Youtube Mirae Asset "Kamu Beli Saham Apa" pada Kamis (20/3).
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan saat ini bank bjb terus menggenjot pendapatan utama baik dari segmen konsumer, korporasi, UMKM, komersial, dan lainnya. Juga terus melakukan penetrasi keuntungan dari fee based income layanan digital.
"Ke depan juga ada rencana yang saat ini sedang intens dibicarakan dengan BPD lain. Ini seiring ketentuan terbitnya POJK bahwa BPD harus memiliki modal inti harus minimal Rp3 triliun. Kalau tidak terpenuhi, akan turun kelas. Namun, dari POJK ini ada esepsi, bahwa BPD bisa berkumpul atau membuat KUB (Kelompok Usaha Bank)," katanya.
KUB itu nantinya akan membawa bank bjb menjadi holding BPD. Saat ini sudah ada 5 BPD yang intens berkomunikasi dengan bank bjb.
"KUB ini akan menjadi fokus kami, terutama dalam pemanfaatan digitalisasi oleh BPD lainnya," kata Yuddy.
Baca Juga:
Menurut dia bank bjb saat ini telah menyiapkan Capex (capital expenditure) hingga Rp500 miliar untuk memperkuat digitalisasi layanan keuangan.
Perseroan berkomitmen tidak pelit belanja Information Technology (IT). Apalagi, digitalisasi adalah keniscayaan yang sebagaimana kebutuhan zaman yang serba cepat dan mudah.
Bank bjb terus berusaha agar menjadi raksasa BPD di Indonesia, dengan berbagai program dan inovasi yang dilakukan untuk memudahkan masyarakat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News