Disperindag Jabar Ungkap Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng di Pasaran
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat memastikan stok minyak goreng (migor) menjelang bulan Ramadan aman, mesti fakta di lapangan masih terjadi kelangkaan.
Kepala Disperindag Jabar Iendra Sofyan mengatakan, kendalanya adalah distribusi migor yang mampet di wilayahnya. Kondisi ini juga turut dirasakan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Kata Iendra, saat ini kebutuhan migor di Jabar masih belum berangsur pulih. Beberapa daerah masih belum mendapatkan distribusi yang sesuai dengan kondisi normal.
“Data terakhir yang saya dapat dari dashboardnya sudah sampai 89 juta liter.Tetapi di lapangan, Kemendag mengakui langka, dan inilah yang menjadi PR di Kemendag,” kata Iendra melalui keterangan resminya, Kamis (17/6).
Dia menambahkan, saat ini Kemendag tengah mengupayakan supaya distribusi migor bisa segera sampai di wilayah. Ada pun saat ini, Polri juga turun langsung mengecek jalur distribusi.
“Kemendag merangkul Polri untuk melakukan pengawasan dan penyelidikan mampetnya distribusi minyak goreng ini. Kami sangat menunggu hasil dari Polri dan jajarannya, supaya keran-keran itu bisa terbuka dan tidak terjadi kelangkaan,” jelasnya.
Ihwal ketersediaan migor menjelang Ramadan, Iendra menyebut bahwa hal itu tergantung distribusi dari pemerintah pusat. Bila distribusi berjalan lancar, maka Ia memastikan semua daerah di Jabar tidak akan mengalami kelangkaan.
“Arahan dari Kemendag, semuanya aman. Tinggal sekarang membuka keran-keran itu. Mudah-mudahan bekerja sama dengan Polri, keran-keran itu bisa dibuka,” ujarnya.
Disperindag Jabar mengungkap penyebab kelangkaan minyak goreng di pasaran. Ternyata ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News