Belum Bebas Murni, Imam Nahrawi Dipantau Ketat Negara

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi harus mengikuti sejumlah peraturan dalam pembebasan bersyarat yang diterimanya pada Jumat (1/3). 

Diketahui, terpidana kasus suap dan gratifikasi dana hibah KONI itu sudah bebas dari Lapas Kelas I Sukamiskin, Bandung, setelah menjalani masa hukuman selama kurang lebih 4 tahun. 

Kepala Bidang Pembinaan Narapidana Lapas Kelas I Sukamiskin Medi Oktaviansyah mengatakan, selama menjalani bebas bersyarat Nahrawi masih harus melakukan wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bandung hingga jadwal bebas murni. 

Adapun jadwal bebas murni Nahrawi pada 5 Juli 2027. Artinya, selama dua tahun Imam masih dipantau oleh negara. 

"Pembebasan bersyarat memang masih harus mengikuti peraturan yang ada," kata Medi di Bandung, Sabtu (2/3). 

Medi menuturkan, selama bebas ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan Nahrawi, salah satunya adalah melakukan tindak pidana. 

Apabila yang bersangkutan melakukan tindak pidana dan dinyatakan bersalah, maka Nahrawi akan kembali dipenjara dan menyelesaikan sisa hukumannya di Lapas Kelas I Bandung. 

"Sampai dengan tahun 2027 wajib berkelakuan baik, artinya tidak boleh melakukan tindakan pidana apapun yang dinyatakan bersalah sehingga apabila ada pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan, maka program pembebasan bersyarat yang bersangkutan dicabut, dan yang bersangkutan wajib menjalani pidana sampai dengan selesai," terang dia.