Deteksi Dini Rabun Jauh pada Mata Anak, Hoya Vision Care Gelar Pemeriksaan Gratis di Sekolah
Menurutnya, saat ini banyak anak usia sekolah menunjukkan gejala gangguan refraksi khususnya myopia seperti rabun jauh atau mata minus saat proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini, tentu saja dapat mengganggu hasil belajar siswa.
Dijelaskan, contoh gejala mata minus bisa dilihat apabila seorang anak sering memicingkan dan mengucek mata, mendekati objek seperti papan tulis untuk melihat dengan jelas, mudah mengalami mata lelah, dan lain-lain.
"Di acara ini juga ada edukasi untuk orangtua tentang opsi kontrol myopia atau disebut juga manajemen myopia," katanya, Minggu (28/1).
Kata dia, pemeriksaan mata dan edukasi melalui program ini dikarenakan tingkat kesadaran terhadap kesehatan mata di Indonesia masih rendah, terutama dalam hal risiko dan penanganan miopi pada anak.
"Banyak anak usia sekolah mengalami myopia yang cukup tinggi, tetapi masih belum dikoreksi menggunakan kacamata. Bahkan, banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa anaknya mengalami myopia. Selain itu, banyak juga orang tua yang belum pernah memeriksakan kondisi mata anaknya," terangnya.
Ia menambahkan, masih banyak orang tua yang tidak mengetahui bahwa pertumbuhan myopia pada anak dapat dikontrol atau ditahan dengan opsi manajemen myopia yang ada.
"Kami sangat sarankan orangtua unuk memeriksakan kesehatan mata anaknya sesegera mungkin dan memberikan penanganan terbaik seperti manajemen myopia" terangnya.
Sementara itu, Marketing Assistant Manager Hoya Lens Indonesia Nihla Azkiya mengatakan, pemeriksaan mata gratis melibatkan lebih dari 300 siswa dari jenjang SD hingga SMP.
Hoya Vision Care menyelenggarakan Miyosmart Goes to School yakni program pemeriksaan mata gratis pada anak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News