Mencegah Pertambahan Mata Minus dengan Lensa Khusus Miyosmart

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Produk lensa kacamata dari Jepang, Hoya Vision Care memperkenalkan produk hasil inovasi terkini pada forum Miyosmart di Marriot Hotel Yogyakarta, Jumat (25/8).

Lensa terapi Myopia atau rabun jauh ini diperkenalkan kepada dokter-dokter spesialis mata yang mengikuti rangkaian seminar Indonesian Refraction and Vision Optimization Society (INARVOS).

Forum Miyosmart ini diadakan bertepatan dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) ke-48 yang merupakan induk acara dari seminar Inarvos, pada periode 24—26 Agustus 2023.

“Di forum ini, Hoya memperkenalkan dan membahas detail teknologi dan uji klinis DIMS (Defocus Incorporated Multiple Segments) pada lensa terapi Miyosmart kepada Dokter Spesialis Mata di seminar Inarvos,” kata Managing Direktor Hoya Indonesia Dodi Rukminto dalam keterangannya, Senin (28/8).

“Ini pertama kalinya kami terlibat di PIT Perdami. Kami berharap bisa terus mengikuti agenda pertemuan ilmiah ini untuk tahun-tahun berikutnya,” sambungnya.

Pada Forum Miyosmart yang diadakan, Hoya menghadirkan Global Head, Professional Affairs & Education, May Zhang sebagai narasumber yang menjelaskan secara detail tentang cara kerja, teknologi, hingga hasil uji klinis dari lensa terapi Miyosmart kepada para dokter spesialis mata Indonesia dengan subspesialis refraksi.

Dodi menjelaskan, Miyosmart merupakan lensa kacamata dengan uji klinis terpanjang di dunia, yakni selama 6 tahun. Uji klinis ini adalah tahapan penting untuk membuktikan efektivitas, keamanan, dan gambaran efek samping sebuah produk kesehatan.

Dirancang dengan menggunakan teknologi Defocus Incorporated Multiple Segments (DIMS), uji klinis Miyosmart bersifat acak atau biasa disebut randomized controlled trials (RCT). RCT merupakan level tertinggi uji klinis karena dirancang agar tidak memiliki bias dan memiliki risiko kesalahan sistematik yang lebih kecil.