Perumda Trans Pakuan Sibuk Cari Investor Demi Memuluskan Proyek Trem di Kota Bogor
Memang selain konversi angkot jadi bus Trans Pakuan, Pemerintah Kota Bogor juga gencar membahas pengembangan percepatan Trem. Termasuk soal skema pembiayaan pengadaan dan operasional Trem.
Baca Juga:
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah memimpin rapat pembahasan skema pembiayaan trem bersama PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dan Ka Sub Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan Usaha DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub), belum lama ini.
"Dalam rangka tindak lanjut trem. Kan kami sudah ada timnya. Sekarang kami minta pertimbangan dan saran dari DJKA Kemenhub terkait bagaimana sistem kerja sama, operasional dan pendanaannya," kata Sekda Syarifah Sofiah.
Syarifah Sofiah mengatakan dari DJKA Kemenhub menjelaskan ada beberapa metode pembiayaan trem. Misalnya metode tender langsung atau metode penugasan kepada BUMD.
Dari penugasan kepada BUMD, BUMD bisa melakukan kerja sama lagi dengan pihak ketiga atau swasta.
Sehingga pendanaannya tidak dari APBD atau Pemerintah Kota Bogor hanya sekedar memberikan penyertaan modal pemerintah (PMP) saja.
"Trem tidak bisa dibiayai pemerintah pusat atau pemerintah provinsi, karena trem skalanya lokal bukan seperti KRL atau LRT yang bisa antarkota dan antarprovinsi," jelasnya.
Syarifah Sofiah menjelaskan berdasarkan perhitungan dibutuhkan dana sekitar Rp 1,7 triliun untuk membangun trem sepanjang 12 KM.
Perumda Transportasi Pakuan Kota Bogor tengah fokus mencari investor demi mewujudkan mimpi Pemkot Bogor memiliki transportasi berbasis rel atau trem.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News