Kisah Masinis Kereta Cepat, dari Kemudi Konvensional ke Teknologi
jabar.jpnn.com, KABUPATEN BANDUNG - PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) menggelar pelatihan masinis untuk Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung.
Sebanyak 72 masinis muda mengikuti pelatihan yang terbagi dalam dua batch. 40 orang pertama menjalani studi praktik di Stasiun Tegalluar, dan 32 peserta lainnya sedang mengikuti pelatihan teori di Madiun, Jawa Timur.
Tak mudah rupanya bila ingin menjadi masinis kereta cepat. Meski sudah mengantongi sertifikat masinis kereta konvensional, mereka tak serta merta diizinkan mengemudikan kereta cepat.
Hal itu yang dialami salah satu calon masinis KCJB, Wawan Setiawan.
Setelah enam bulan mendapatkan pelatihan teori di Madiun, Wawan lantas mengikuti pelatihan praktik di Bandung.
Berbagai teori yang diterimanya ketika pelatihan, kemudian diperdalam dalam praktik yang langsung didampingi oleh instruktur.
“Kami di sini masinis perbantuan dari PT KAI (Kereta Api Indonesia). Mulai bergabung batch pertama itu Januari, tetapi kami dapat pelatihan teori PPI di Madiun pada bulan Februari selama 6 bulan,” kata Wawan ditemui jpnn di sela-sela pelatihan di Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (17/1).
“Teorinya berkaitan dengan safety, teknis, dan regulasi. Setelah 6 bulan lulus di Madiun, kemudian kami di sini untuk melakukan praktik,” sambungnya.
Pengalaman calon masinis kereta cepat. Proses seleksi hingga pendidikan menjadi masinis kereta cepat Whoosh.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News