Pengamat ITB Ungkap Biang Kerok Banjir Lima Tahunan di Kota Bandung

Senin, 15 Januari 2024 – 15:30 WIB
Pengamat ITB Ungkap Biang Kerok Banjir Lima Tahunan di Kota Bandung - JPNN.com Jabar
Banjir merendam puluhan rumah di Gang Apandi, Braga, Kota Bandung, Kamis (11/1). Foto: sources for jpnn

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Banjir bandang yang menerjang perumahan padat penduduk di wilayah Braga pada Kamis (11/1) lalu, menjadi yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir di Kota Bandung.

Terletak di pusat kota Bandung, Jalan Braga rupanya tak memiliki sistem drainase yang baik. Luapan sungai Cikapundung yang terjadi karena hujan lebat, tak mampu dibendung tanggul yang kemudian jebol.

Dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas pun menyoroti peristiwa banjir di Kota Bandung.

Heri menyampaikan sejumlah langkah untuk mengatasi banjir di Bandung, salah satunya lembaga khusus yang menangani persoalan tersebut.

Pengelolaan volume air yang meningkat saat hujan deras dapat dilakukan dengan infiltrasi (penguatan daya serap) maupun run off (penguatan daya tampung).

Ia menuturkan, jika infiltrasi diutamakan, maka lahan terbuka hijau harus banyak sehingga daya serap air semakin besar.

Namun, wilayah Bandung khususnya bagian utara, yang mestinya menjadi daerah serapan sudah dipenuhi dengan permukiman. Hal itu dinilai membuat Solusi dengan infiltrasi atau menambah daya serap menjadi tidak realiastis.

Adapun pilihan lainnya, yakni penguatan daya tampung. Solusi ini bisa dapat dilakukan dengan normalisasi area sungai, naturalisasi, maupun kolam retensi.

Begini sejumlah solusi yang diusulkan pengamat ITB soal siklus banjir 5 tahunan di Kota Bandung.
Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News