Penjelasan KAI Daop 2 Bandung Soal Kereta Api Feeder Tabrak Minibus

jabar.jpnn.com, BANDUNG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung mengimbau masyarakat untuk disiplin, terutama pada saat melintas perlintasan sebidang. 

Hal ini merespons kejadian kecelakaan Kereta Api Feeder relasi Padalarang - Bandung yang menabrak kendaraan minibus jenis Daihatsu Sigra di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat pada Kamis (14/12) sekitar pukul 12.43 WIB. 

Dalam kejadian itu, dua orang meninggal dunia dan empat orang mengalami luka-luka. 

"PT KAI Daop 2 Bandung mengajak seluruh pengguna jalan untuk bersama-sama menaati rambu-rambu yang ada, serta lebih waspada saat akan melintasi perlintasan sebidang kereta api," kata Manager Humas Daop 2 Bandung Ayep Hanapi dalam keterangannya. 

Ayep pun menjelaskan, mendahulukan perjalanan kereta api sudah diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 124.

Adapun, dalam UU 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 114 menyebutkan bahwa pada pelintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengemudi kendaraan wajib berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai di tutup, dan/atau ada isyarat lain serta mendahulukan kereta api

Sementara, sesuai PM 36 Tahun 2011 tentang Perpotongan dan/atau Persinggungan antara Jalur Kereta Api dengan Bangunan Lain pada Pasal 6 ayat 1 menyebutkan bahwa pada perlintasan sebidang, kereta api mendapat prioritas berlalu lintas.

Tidak hanya itu, kecelakaan di pelintasan sebidang tidak hanya merugikan pengguna jalan tapi juga dapat merugikan PT KAI.